Tiga
Perempuan Hebat Dihidupku
Umi,
Terimakasih telah melahirkan aku
dengan sehat, hingga tumbuh dewasa seperti sekarang ini. Betapa banggaku
terlahir dari rahim seorang ibu sepertimu, yang tidak mudah menyerah, penuh
kerja keras, selalu bersemangat. Walau aku sendiri tahu, banyak sekali
kesulitan yang harus umi hadapi selama ini. Maafkan aku umi, aku belum bisa
mengganti semua yang telah umi perjuangkan itu. Tapi aku siap mengganti seluruh
sakit yang umi rasakan, mengganti segala lelah yang umi ikhlaskan, bahkan bila
nafasku harus ditukar dengan apa yang sudah kau korbankan.
Mama,
Terimakasih telah mengganggap ku
sebagai anak kandung juga, meski sebenarnya aku tidak terlahir dari rahimmu.
Tapi mama tidak pernah membeda-bedakan aku dengan dek zhevan dan dek silvie.
Mama selalu menganggap kami sama. Dan mama satu-satunya orang yang selalu
merasa lebih khawatir padaku daripada dek silvie. Karena bagi mama, aku hanya
anak gadis yang bisa menangis bukan? Maafkan aku mama, mungkin aku memang tidak
sekuat itu. Tapi demi mama, aku akan selalu bangkit. Sungguh, sangat bahagia
aku memilikimu mama.
Nenek,
Terimakasih telah memberi dua orang
ibu yang hebat padaku. Nenek juga hebat. Tidak bosan-bosannya untuk menasehati.
Tidak lupa untuk selalu mengingatkan bahwa aku dan adik-adik harus akur satu
sama lain. Karena sangat mustahil tanpa itu semua, kami bisa seerat ini.
Maafkan aku nenek, aku belum bisa membuatmu bangga dan bahagia. Tapi sungguh,
untukmu aku tidak akan pernah kelelahan dalam langkah.
Umi, Mama, dan Nenek, kalianlah yang
selalu kulihat sebagai kekuatan untuk melalui segala hal dihidupku.
Terimakasih..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar