Jember, 12 Maret 2017
20:16 WIB
Perihal berserah bukan sekedar melepaskan.
Aku tak pernah tahu takdirku. Siapa yang akan hidup denganku. Berbagi apa
saja padaku. Menerima segala yang ada dalam diriku. Aku tak harus merasa
bersalah atas perasaan yang terkadang datang tiba-tiba. Aku juga tak harus
meronta meminta untuk dijadikan dia milikku. Aku hanya harus percaya dan yakin
jika benar dia takdirku, jika benar dia untukku. Maka sejauh manapun aku
berlari, sekuat apapun aku ingin pergi. Takdirku pasti datang kembali, dengan
cara-Nya sendiri. Namun, jika bukan dia takdirku, jika bukan dia untukku.
Bahkan sebesar apapun perjuanganku nanti, sekeras apapun usahaku kini. Takdirku
takkan pernah datang menghampiri.
Katamu jodoh itu dibentuk. Lelaki yang baik akan mendapatkan wanita yang
baik, dan wanita yang baik akan mendapatkan lelaki yang baik pula. Aku ingin
menjadi wanita itu, kataku dalam hati. Di sepanjang hari yang menggelisahkanku,
kucoba melangitkan do’a disetiap sujud malamku. Akupun ingin yakin seyakin
dirimu. Setabah dadamu yang lapang. Sehebat langkahmu menuju kebaikan dalam
penantian. Sebab, memang tak ada yang lebih menenangkan hati selain menjatuhkan
harap pada TUHAN.
Semogaku. Semogamu. Semoga kita. Segera diberi-Nya jawaban.