Kutulis ini untuk Umi dan Abi
Umi dan Abi,
Maafkan anak gadismu
ini. Bukan aku tidak ingin menikah. Bahkan aku sangat ingin. Aku ingin menjadi
istri yang baik, yang soleha, taat pada suami, hormat pada orang tua dan
mertua. Melahirkan anak-anak yang soleh dan soleha, membesarkan dan mendidik
mereka dengan penuh kasih sayang. Hingga nanti aku dan suamiku menjadi tua
bersama.
Umi dan Abi,
Maafkan anak gadismu
ini. Bukan aku tidak ingin menikah. Aku hanya belum siap untuk berpisah dengan
umi dan abi. Karena bagiku, belumlah sempurna pengabdianku, masih kurang rasa
hormatku, belum cukup terimakasihku, dan belum puas pula untukku
bermanja-manja, bersenda gurau dan susah senang bersama.
Umi dan Abi,
Maafkan anak gadismu
ini. Bukan aku tidak ingin menikah. Aku hanya merasa takut. Takut jika
pendamping hidupku tidak seperti abi. Karena bagiku tak ada laki-laki didunia
ini sesempurna abi. Sebaik abi. Sesabar abi. Setangguh abi. Dan sehebat abi.
Karena mereka yang selama ini datang tak lebih hanya sekedar menetap sebentar
lalu pergi. Sungguh, aku sangat takut umi, abi.
Umi dan Abi,
Maafkan anak gadismu
ini. Bukan aku tidak ingin menikah. Hanya saja aku ingin menikmati
kesendirianku. Menggapai apa yang belum bisa aku raih. Memperbaiki diriku.
Karena aku ingin berubah, benar-benar ingin berubah. Akan kutebus semua salah,
khilaf dan dosaku selama ini. Sungguh aku ingin berhijrah umi, abi. Aku ingin
menjadi diriku yang lebih baik, daripada aku yang dulu.
Umi dan Abi,
Maafkan anak gadismu
ini. Bukan aku tidak ingin menikah. Aku masih butuh waktu meyakinkan hatiku.
Agar aku tahu bahwa aku memang benar telah siap. Karena untuk saat ini aku
belum bisa mencintai yang lain. Sungguh, hanya dia yang kulihat sempurna di
mataku. Dan aku ingin menyudahi itu dulu umi, abi. Aku pun masih ingin
melakukan banyak hal baik, yang bermanfaat untuk keluarga, teman, dan semua
orang.
Umi dan Abi,
Maafkan anak gadismu
ini. Bukan aku tidak ingin menikah. Tapi suatu hari pasti kebahagiaan itu akan
melingkar indah bak pelangi dirumah kita. Biarlah untuk saat ini kulakukan apa
yang ingin aku lakukan. Agar tak ada lagi penyesalan dalam diriku. Barsabarlah
umi, yakinlah abi. Barangkali ALLAH sedang mengujiku juga. Tapi jangan
khawatir, karena aku kuat, sekuat umi dan abi.
Umi dan Abi,
Ku mohon maafkan aku.
Bantulah aku dengan do’a-do’a kalian. Tapi umi, abi, aku sangat mencintainya,
aku sangat mencintainya..
"Kiranya tiada
cinta insan untukku, cukuplah cinta Allah sebagai penyuluh hidup dan matiku,
semoga kelak akan ada cinta untukku dari insan yang mencintai Allah,
sebagaimana cintaku terhadapNya"
Amin yaa robb...
Amin yaa robb...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar