Polusi udara adalah suatu kondisi
dimana kwalitas udara terkontaminasi oleh zat-zat yang dapat membahayakan
kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan. Zat-zat tersebut dapat diakibatkan oleh
aktivitas alam dan manusia seperti industri, transportasi, gunung meletus,
pertanian dan rumah tangga. Beberapa zat yang terkandung dalam polusi udara sangat
berpengaruh bahayanya terutama bagi paru-paru manusia.
Ada lima zat berbahaya yang terkandung
dalam polusi udara, diantaranya karbon monoksida (CO), nitrogen oksida (NOx),
hidrokarbon (HC), sulfur oksida (SOx), dan partikel-partikel lain :
1. Karbon
monoksida (CO)
adalah zat yang bersifat tidak berbau, tidak berwarna, dan sangat beracun. Zat
ini merupakan hasil dari pembakaran yang tak sempurna dari batu bara, kayu dan
kendaraan bermotor. Pengaruhnya sangat bervariasi tergantung dari kondisi
kesehatan manusia.
2. Nitrogen
oksida (NOx)
adalah hasil dari pembakaran suhu tinggi, berwarna coklat kemerahan, beracun
dan bau. Dengan rumus NO2, yang mana NO2 adalah salah satu gas yang paling
memberikan dampak polusi udara. Dapat mengakibatkan 100% kematian pada
binatang-binatang yang dilakukan percobaan dalam waktu 29 menit atau kurang.
Kematian tersebut terjadi karena pembengkakan pada bagian paru-paru.
3. Hidrokarbon
(HC) adalah bahan
pencemar udara yang dapat berbentuk gas, cairan, atau padat. Jika hidrokarbon
(HC) masuk kedalam paru-paru maka akan menimbulkan luka dan merangsang terbentuknya
sel-sel kanker. Dampak lainnya seperti laryngitis dan bronchitis.
4. Sulfur
oksida (SOx)
adalah senyawa kimia yang dihasilkan oleh gunung berapi dan dari berbagai
proses industry. Pengaruhnya dapat mengiritasi system pernafasan, terutama akan
sangat berbahaya bagi orang tua dan penderita yang mengalami penyakit kronis pada
system pernapasan tersebut.
5. Partikel
/ Particulate Matter (PM)
adalah pencemar udara berbentuk padatan, yang bekerja secara bersama-sama
dengan zat yang terkandung dalam polusi udara. Yang mana memiliki potensi besar
dapat merusak jaringan tubuh. Rentan bagi anak-anak dan orang tua.
Kelima
zat ini dapat mencemari udara secara sendiri-sendiri atau dapat mencemari udara
secara bersama-sama, yang jumlah komponen pencemarnya tergantung pada sumbernya
:
Ø
Industry : meskipun industry memberikan
sumbangan yang relative kecil atau rendah dalam polusi udara. Namun industry
juga harus diamati sebab industry merupakan sumber titik pencemaran (point
source of pollution). Bagian paling besar dari industry adalah padatan renik
atau debu. Debu ini yang memberikan dampak negative bagi lingkungan biotic dan
fisik.
Ø
Transportasi : dari berbagai sektor polusi udara, sektor
transportasi sangat berperan besar dibandingkan dengan sektor lainnya. Polusi udara
atau gas buang yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor mencapai hingga 60-70%.
Sedangkan gas buang dari cerobong asap industry hanya sekitar 10-15%.
Ø
Gunung meletus : ada banyak macam gas dan zat yang
dikeluarkan saat gunung meletus. Akan tetapi ada 2 macam gas yang bisa
dikatakan sebagai penyebab utama dari polusi udara adalah : Sulfur oksida (SO2) yang membentuk gas
beracun, dan jika dalam jumlah banyak dapat membentuk kabut vulkanik. Kabut ini
sangat berbahaya bagi kulit, dapat mengiritasi dan menimbulkan masalah kulit
lainnya. Karbondioksia (CO2), gas ini
menjadi salah satu penyebab terjadinya global warming, juga apabila gas ini
terpusat pada suatu daerah maka makhluk hidup yang datang ke daerah tersebut
akan mati.
Ø
Pertanian : yang kita tahu pertanian merupakan
sarana untuk bertahan hidup bagi manusia. Namun pertanian juga dapat
menimbulkan dampak polusi udara yaitu, penggunaan pestisida dan pupuk,
terkontaminasi air, erosi tanah dan sedimentasi, ternak, hama dan gulma. Dari
ketujuh penyebab terjadinya polusi udara ini dapat berpengaruh pada kesehatan
manusia sendiri dan banyak kematian pada hewan air.
Ø
Rumah tangga : juga memberikan dampak yang sangat
besar bagi lingkungan dan kelangsungan hidup manusia. Sampah keluarga, yang saat ini merupakan salah satu sumber pencemar
terbesar di Indonesia. Hal ini disebabkan masih sangat terbatasnya usaha dalam
pengelolaan limbah penduduk. Asap dapur,
yang tidak hanya dihasilkan oleh kompor, tapi juga dalam proses memasak, proses
penggorengan, dan proses pemanggangan. Yang hasil asapnya lebih banyak daripada
proses perebusan. Hal ini meningkatkan resiko gangguan kesehatan seperti
kanker, pneumonia, dan penyakit paru-paru kronis.
Kelima zat tersebut diatas memiliki
dampak yang sangat besar bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Dampak terhadap
lingkungan dapat membuat lingkungan menjadi rusak dan tercemar. Contoh,
terjadinya gangguan pernapasan seperti radang paru-paru. Mengganggu kesehatan
kulit sehingga kulit tampak kusam, timbul flek hitam, mengalami keriput, dan yang
lebih parah adalah resiko penyakit kanker kulit. Dapat meningkatkan penyakit
asma dan batuk-batuk. Polusi udara akibat asap kebakaran hutan dapat mengganggu
pandangan. Namun dampak yang paling kuat terjadi apabila kesehatan manusia dalam
keadaan akut dan kronis. Yang mana dapat mengakibatkan menurunnya system
kekebalan tubuh dalam waktu yang cukup singkat, sehingga tubuh mudah sekali terjangkit
berbagai macam penyakit.
Penyakit yang ditimbulkan oleh zat dalam
polusi udara seringkali mengarah pada fungsi paru-paru manusia. Sebab setiap
hari manusia melakukan pernapasan sebagai kelangsungan hidupnya, yaitu dengan mengeluarkan
karbondioksida (CO2) dan menghirup oksigen (O2). Akibatnya iritasi pada system
pernapasan yang awal mula menyerang selaput lendir pada hidung, tenggorokan,
dan saluran nafas lain, hingga sampai ke paru-paru. Kemudian terjadi
penyempitan pada saluran pernapasan atau kesulitan bernafas. Yang pada akhirnya
menyebabkan kematian pada manusia. Untuk mengurangi dampak tersebut dapat
dilakukan dengan penggunaan masker disetiap kita berkendara atau dalam
perjalanan diluar rumah.
Apabila manusia dapat memahami dengan
baik bahaya dari kelima zat yang terkandung dalam polusi udara. Maka tentu
mereka akan sangat mengerti dan tahu bagaimana cara mencegah diri dari beberapa
penyakit yang ditimbulkan oleh kelima zat tersebut. Sehingga dapat memperkecil
kemungkinan terjadinya kematian akibat polusi udara, yang utamanya menyerang organ
paru-paru manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar