IMUNISASI CAMPAK DAN RUBELLA
Mengingat betapa pentingnya imunisasi
bagi anak dan balita, seharusnya para orang tua rajin membawa putra putri
mereka datang ke posyandu atau bidan terdekat. Guna untuk mengetahui imunisasi
apa saja yang sudah atau belum diberikan. Apalagi saat ini marak sekali penyakit
yang disebabkan oleh campak dan rubella (campak jerman), yang mana virus
tersebut sangat berbahaya bagi manusia. Sebab penyakit yang diakibatkan oleh
campak dan rubella ini belum diketahui obatnya, dan hanya dapat dicegah dengan
melakukan imunisasi saja.
Imunisasi yang diberikan untuk
mengatasi campak dan rubella adalah
imunisasi MR (Measles Rubella), berupa cairan khusus sebagai pemutus
penularan virus campak dan rubella. Satu vaksin yang dapat mencegah dua
penyakit sekaligus. Diberikan kepada anak berusia 9 bulan sampai 15 tahun tanpa
mempertimbangkan status imunisasi sebelumnya. Bahaya dari campak dan rubella dapat
mengakibatkan terjadinya komplikasi yang serius, seperti radang paru
(pneumonia), radang otak (ensefalitis), kebutaan, gizi buruk dan bahkan
kematian. Sebagian juga berpengaruh pada wanita hamil, terutama pada tri
smester pertama. Yang mana dapat mengakibatkan keguguran, berbagai kelainan
kongenital seperti retardasi mental (keterbelakangan mental), kelainan jantung,
tuli, gangguan penglihatan seperti katarak (congenital bawaan).
Oleh sebab itu, pemerintah
mengkampanyekan imunisasi MR (Measles Rubella) sebagai imunisasi tambahan
penting, yang harus diberikan kepada anak dan balita. Seperti yang sudah kita
ketahui melalui media, kepala dinas kesehatan (Dinkes) DIY Pembajun
Setianingastuti menyatakan bahwa “pada tahun 2016 dari sebanyak 1.929 anak yang
diduga terjangkit virus rubella (campak jerman) di DIY, 463 diantaranya telah
dinyatakan positif terjangkit virus rubella. Sedangkan sejak januari hingga
juli 2017 tercatat 7 kejadian luar biasa (KLB) penyakit campak di DIY dimana 60
– 70% diantaranya positif rubella.”
Tidak hanya di DIY, namun ada
beberapa provinsi yang sudah dinyatakan positif terjangkit campak dan rubella.
Seperti provinsi nusa tenggara barat, aceh, dan riau yang merupakan provinsi
dengan jumlah penderita terendah. Sedang sulawesi, jambi, dan papua merupakan
provinsi dengan jumlah penderita campak tertinggi.
Dari banyaknya kasus campak dan
rubella yang terjadi di indonesia, dan jika dihitung rata-rata menurut usia
tunggal, campak dan rubella banyak terjadi pada bayi yang usianya kurang dari
satu tahun. Karena itu, seharusnya orang tua lebih memperhatikan kondisi buah
hati mereka dari sedini mungkin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar