Umi dan abi, maafkan anak gadismu
ini. Bukan aku tidak ingin menikah, bahkan aku sangat ingin. Aku ingin menjadi
istri yang soleha, taat pada suami, hormat pada orang tua dan mertua.
Melahirkan anak-anak yang soleh dan soleha, membesarkan dan mendidik mereka
dengan penuh kasih sayang dan cinta. Hingga nanti aku dan suamiku menjadi tua
bersama.
Umi dan abi, maafkan anak gadismu
ini. Bukan aku tidak ingin menikah, bahkan aku sangat ingin. Hanya saja aku
tengah mempersiapkan diri untuk menjemput jodoh terbaik pilihan-Nya. Bukankah
yang baik akan mendapatkan yang baik? Lagi pula kurasa belum sempurna
pengabdianku pada umi dan abi, masih kurang rasa hormatku, dan belum cukup
terimakasihku.
Umi dan abi maafkan anak gadismu
ini. Bukan aku tidak ingin menikah, bahkan aku sangat ingin. Namun aku hanya
merasa takut, takut jatuh cinta pada orang yang salah. Karena itu, aku lebih
memilih sendiri dalam menjalani hidup ini. Selagi menunggu banyak hal yang juga
harus kuperbaiki. Sebab jatuh cinta bisa kapan saja, namun dalam membangun
cinta cukup sekali saja.
Umi dan abi maafkan anak gadismu
ini. Bukan aku tidak ingin menikah, bahkan aku sangat ingin. Tapi mohon jangan khawatirkan
aku, cukup yakin bahwa sebentar lagi kebahagiaan itu akan melingkar indah bak
pelangi dirumah kita. Bersabarlah umi dan abi, barangkali Allah sedang
mengujiku. Tidak ada yang perlu ditakutkan, sebab aku kuat sekuat kalian.
Kiranya tiada cinta insan
untukku, cukuplah cinta Allah sebagai penyuluh hidup dan matiku. Semoga kelak
akan ada cinta untukku dari insan yang mencintai-Nya. Amin yaa robb..
True story of me..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar