Selasa, 08 Agustus 2017

IMUNISASI CAMPAK DAN RUBELLA



IMUNISASI CAMPAK DAN RUBELLA

Mengingat betapa pentingnya imunisasi bagi anak dan balita, seharusnya para orang tua rajin membawa putra putri mereka datang ke posyandu atau bidan terdekat. Guna untuk mengetahui imunisasi apa saja yang sudah atau belum diberikan. Apalagi saat ini marak sekali penyakit yang disebabkan oleh campak dan rubella (campak jerman), yang mana virus tersebut sangat berbahaya bagi manusia. Sebab penyakit yang diakibatkan oleh campak dan rubella ini belum diketahui obatnya, dan hanya dapat dicegah dengan melakukan imunisasi saja.
Imunisasi yang diberikan untuk mengatasi campak dan rubella adalah  imunisasi MR (Measles Rubella), berupa cairan khusus sebagai pemutus penularan virus campak dan rubella. Satu vaksin yang dapat mencegah dua penyakit sekaligus. Diberikan kepada anak berusia 9 bulan sampai 15 tahun tanpa mempertimbangkan status imunisasi sebelumnya. Bahaya dari campak dan rubella dapat mengakibatkan terjadinya komplikasi yang serius, seperti radang paru (pneumonia), radang otak (ensefalitis), kebutaan, gizi buruk dan bahkan kematian. Sebagian juga berpengaruh pada wanita hamil, terutama pada tri smester pertama. Yang mana dapat mengakibatkan keguguran, berbagai kelainan kongenital seperti retardasi mental (keterbelakangan mental), kelainan jantung, tuli, gangguan penglihatan seperti katarak (congenital bawaan).
Oleh sebab itu, pemerintah mengkampanyekan imunisasi MR (Measles Rubella) sebagai imunisasi tambahan penting, yang harus diberikan kepada anak dan balita. Seperti yang sudah kita ketahui melalui media, kepala dinas kesehatan (Dinkes) DIY Pembajun Setianingastuti menyatakan bahwa “pada tahun 2016 dari sebanyak 1.929 anak yang diduga terjangkit virus rubella (campak jerman) di DIY, 463 diantaranya telah dinyatakan positif terjangkit virus rubella. Sedangkan sejak januari hingga juli 2017 tercatat 7 kejadian luar biasa (KLB) penyakit campak di DIY dimana 60 – 70% diantaranya positif rubella.”
Tidak hanya di DIY, namun ada beberapa provinsi yang sudah dinyatakan positif terjangkit campak dan rubella. Seperti provinsi nusa tenggara barat, aceh, dan riau yang merupakan provinsi dengan jumlah penderita terendah. Sedang sulawesi, jambi, dan papua merupakan provinsi dengan jumlah penderita campak tertinggi.
Dari banyaknya kasus campak dan rubella yang terjadi di indonesia, dan jika dihitung rata-rata menurut usia tunggal, campak dan rubella banyak terjadi pada bayi yang usianya kurang dari satu tahun. Karena itu, seharusnya orang tua lebih memperhatikan kondisi buah hati mereka dari sedini mungkin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar